Selasa, 11 Februari 2014

Menggunakan Google Secara Bijak dan Tidak Mengunder Estimate Kemampuan Diri Sendiri

Dewasa ini seiring dengan perkembangan zaman yang terjadi, sudah banyak sekali fasilitas yang ditawarkan oleh internet yang dapat kita manfaatkan. Dengan internet kita dapat melakukan banyak hal seperti untuk mengirim surat elektronik, membaca berita, menonton video live streaming, mengerjakan kuis online, mengirim tugas kepada guru atau dosen, atau hanya sekedar bermain-main dengan jejaring sosial dan game online.
Dengan kehadiran internet, data dan informasi yang tadinya sangat sulit didapatkan kini menjadi sesuatu yang amat sangat mudah untuk didapatkan. Google salah satunya, Google dikenal sebagai mesin pelacak yang hebat, karena berbagai informasi dapat diperoleh dengan mudah dalam waktu yang singkat hanya dengan memasukkan kata sandi yang diinginkan. Setiap orang pun bisa menggunakan mesin ini untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.
Dengan adanya keberadaan Google ini, menjadikan kita dapat mengumpulkan data atau informasi dunia sehingga kita dapat mengakses data atau informasi tersebut secara universal dan dapat berguna bagi setiap pemakainya.
Saya pun mengakui bahwa google diciptakan untuk membantu kita para penggunanya dalam mencari informasi yang sangat sulit di jangkau. Dengan keberadaan google inilah sangat membantu dalam kegiatan perkuliahan yang saya lakukan. Akan tetapi, meskipun google mempunyai peran penting dalam keseharian kita, kita juga harus waspada dan bijak dalam memilih dan menggunakannya.
Lambat laun, google yang memberikan begitu kemudahan untuk kita memberikan suatu ketergantungan dalam diri kita. Nantinya google bukanlah membantu, akan tetapi malah mempersulit, karena dengan kemudahan yang diberikan akan menjadi sebuah penghambat dan menjadikan kita tidak dapat melakukan banyak hal tanpa adanya bantuan google tersebut. Hal ini akan menutup kreatifitas dan produktifitasnya kemampuan yang kita miliki
Tanpa disadari dengan terbiasanya menggunakan google untuk menyelesaikan masalah-masalah atau pelajaran yang harus diselesaikan, google menjadikan kita lupa akan bagaimana cara menyelesaikan sebuah masalah tanpa harus menggunakan bantuan google.
Mencari informasi sebanyak-banyaknya dan dapat menjadikan sebuah manfaat yang besar bagi diri kita memang baik, tapi coba bayangkan jika kita selalu mengandalkan google, kapan kemampuan yang ada dalam diri kita dapat kita gunakan ?. Padahal ada hal-hal yang seharusnya kita mampu melakukannya tanpa bantuan google, akan tetapi kita malah tetap memilih bantuan google untuk melakukannya. Hal ini dikarena keberadaan google yang selalu memberi kemudahanlah yang menjadikan kita lupa akan potensial yang ada didalam diri kita dan menjadi tidak percaya diri atas apa yang dimiliki.

Memanfaatkan Dengan Bijak Mesin Pencari Diinternet Dalam Membuat Tugas Penulisan

Kehadiran internet membuat proses belajar kini menjadi lebih mudah. Lebih dari satu dekade silam, ketika internet masih menjadi “barang baru”, studi literatur berarti harus mendekam dibalik tumpukan buku-buku berdebu di perpustakaan. Kini, sebagian literatur tersebut dapat dengan mudah diakses melalui internet.
     Demikian mudahnya menggunakan situs pencari seperti Google atau Bing. Boleh juga menggunakan ensiklopedia on-line yang gratis seperti Wikipedia. Tinggal masukkan kata kunci yang relevan, voila, dalam sekejap, tautan-tautan menuju informasi yang diinginkan hadir di depan mata.
     Yang perlu diingat, internet itu laksana rimba tak bertuan. Siapa pun dapat mengunggah informasi apa pun. Dengan demikian, menjadi tugas si pencari informasi untuk memisahkan informasi yang relevan dan bernilai, serta membuang “sampah”, yaitu informasi yang diragukan kredibilitasnya.
     Ambil contoh Wikipedia. Sebagai situs ensiklopedia gratis, siapa pun dapat menulis entry di dalamnya. Akan tetapi, jangan langsung meremehkan Wikipedia. Informasi yang ditangguk dari situs ini dapat menjadi acuan awal. Namun, sebaiknya diperiksa ulang dengan membandingkan informasi dari situs-situs lainnya. Jadi, Wikipedia dijadikan acuan awal, bukan acuan final.
     Membandingkan dengan sumber-sumber lain dapat menjadi prosedur standar untuk memeriksa kesahihan sebuah informasi. Akan lebih sahih lagi, apabila sumber pembanding adalah situs resmi sebuah institusi ternama atau blog resmi seorang pakar. Situs seperti Google Scholar dapat menjadi titik awal yang baik untuk melakukan pencarian informasi pembanding.
     Sejumlah institusi dan perguruan tinggi ternama kini menyediakan akses ke perpustakaan digital. Tidak semuanya gratis. Ada yang hanya diperuntukkan bagi anggota atau siswa terdaftar. Ada juga yang bisa diakses publik, tetapi berbayar. Jika memiliki kemampuan finansial, tidak ada salahnya untuk membayar, karena dengan demikian memiliki kemudahan mengakses informasi yang diinginkan.
     Jika menyangkut buku-buku teks yang mahal, sedangkan kemampuan finansial terbatas, dapat disiasati misalnya dengan mengintip halaman-halaman tertentu melalui situs seperti Google Books. Kadang kala, Google berbaik hati menampilkan kutipan sejumlah besar halaman  dari buku yang dimaksud. 

Etika Penggunaan Mesin Pencari di Internet Dalam Membuat Tugas Penulisan

Search Engine atau mesin pencari adalah suatu fasilitas yang pasti pernah digunakan oleh pengguna internet. Dengan mesin pencari ini semua data dan informasi dapat dicari dalam sekejap. Sekarang banyak sekali mesin pencari yang ada di internet, dari yang sering kita dengar seperti Google, Yahoo, sampai yang jarang kita dengar seperti Altavista, Webcrawler dan masih banyak lagi mesin pencari lainnya.
Mesin pencari yang baik adalah mesin yang dapat dengan cepat menemukan keyword  atau kata kunci yang dituliskan oleh pengguna mesin pencari tersebut. Mesin pencari yang akurat biasanya akan menjadi mesin pencari yang paling banyak digunakan oleh user.
Dengan adanya mesin pencari, semua hal bisa dicari dengan cepat dan tepat. Karna itu mesin pencari sering digunakan oleh pelajar untuk mencari referensi tugas penulisan. Cukup dengan membuka smartphone atau laptop yang dipunya oleh pelajar tersebut, informasi dan data untuk tugas penulisan langsung bisa didapatkan. Tetapi sayang banyak pelajar yang melupakan etika dari menyunting informasi yang didapat dari mesin pencari. Masih banyak ditemukan bahwa pelajar tersebut melakukan pembajakan atau memplagiat bahwa tulisan tersebut hasil dari pemikirannya sendiri.
Indonesia sudah mempunyai UU ITE dimana undang-undang tersebut yang mengatur semua aktivitas tentang teknologi informasi, Indonesia juga mempunyai HAKI dimana HAKI tersebut yang membuat suatu karya penulisan menjadi Hak Kekayaan Intelektual bagi si pembuat tulisan tersebut. Dengan adanya UU ITE dan HAKI seorang yang menggunakan karya orang tanpa mencantumkan sumber bisa dituntut dan diberikan sangsi.
Oleh karna itu sebagai pelajar marilah kita membangun etika ketika sedang melakukan pencarian tugas menggunakan internet, sederhana sebenarnya membangun etika tersebut, dimulai dari mencantumkan sumber data dan informasi penulisan, atau tidak mengembangkan informasi dan data yang di dapat dengan menggunakan pemikiran sendiri, dan tidak menyalin secara utuh tulisan yang ditemukan dari mesin pencari. Dengan begitu kita sebagai pelajar bisa mendapatkan ilmu yang lebih karna dengan menyunting ulang penulisan tersebut.