Istilah cabe-cabean melengkapi kosa kata anak remaja sekarang,
setelah sebelumnya muncul istilah Alay. Istilah cabe-cabean semakin
populer setelah penyanyi Imey Mey menyanyikan lagu dengan judul sama.
Alay atau "anak layangan" atau "anak lebay" adalah sebuah istilah
yang merujuk pada sebuah fenomena perilaku remaja di Indonesia, yang
menggambarkan gaya hidup norak atau kampungan. Selain itu, alay merujuk
pada gaya yang dianggap berlebihan dan selalu berusaha menarik
perhatian.
Nah, cabe-cabean semulanya digunakan sebagai istilah untuk
menggambarkan fenomena kelakuan remaja yang tergabung dalam kelompok
balapan motor liar. Pemenang balapan bisa mengencani si gadis
cabe-cabean.
Kini, pengertian cabe-cabean sudah meluas mencakup perilaku remaja
perempuan, suai SMP ataupun SMA, yang serba gampangan dan bisa dijadikan
mainan.
Cabe-cabean bisa dicirikan dengan pakaian minim yang dikenakan seperti celana pendek (biasa disebut celana gemes),
boncengan motor bertiga atau berempat di jalan-jalan besar,
pergaulannya biasanya dilakukan pada tengah malam, terutama malam
Minggu.
Istilah ini begitu sering muncul di media sosial, baik di Twitter
maupun Facebook. Bahkan, kerap terbaca seorang remaja mengolol-olok
temannya dengan sebutan cabe-cabean melalui BlackBerry Messenger (BBM).
Psikolog Tika Bisono, sebagamana dilansir tempo.co,
menjelaskan bahwa fenomena cabe-cabean sebenarnya kejadian alami yang
harus dilewati para remaja, tapi dalam kasus ini hasilnya negatif.
Tika menganggap pada fase ini remaja sedang dalam tahap influence atau tertular dengan apa yang terjadi di lingkungan.
"Remaja memang saatnya untuk berubah. Filosofi remaja sendiri adalah
menjadi sosok yang lebih berkuasa atas dirinya sendiri. Wajar jika
mereka sedang mencari pilihan mau jadi orang yang seperti apa. Fenomena
ini menunjukkan bahwa pilihan yang paling dominan saat ini ya jadi cewek
cabe-cabean," kata Tika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar